Kamis, 24 Februari 2011

LAILAHAILLALLOH



Bagian 2 :

Bismillahirohmanirrohim.
Tentang Tongkat Nabi Musa AS.
Bagaimanakah kisahnya kedzoliman Fir’aun ada hubungannya dengan Tongkat Musa.
Dari mulai ular sihir yang ditelan ular dari jelmaan dari Tongkat Musa.
Kawan kiranya boleh kami sampaikan tipudaya Fir’aun laknatulloh pada Nabi Musa.
Kerana kedholiman Fir’aun yang sudah menjadi-jadi, mengaku-ngaku dirinya tuhan yang tinggi “Ana robbul’ala”
Maka didatangkan banjir KUTU. Disaku baju ada kutu, kasur ada kutu, dimakanan ada kutu, dipakaian ada kutu, disetiap prabot ada kutu dan kutu. Kutu=kutu itu membuat rakyat Fir’aun berdemontrasi agar Fir’aun yang mengaku tuhan itu menghilangkan banjir kutu yang gatal dan memusingkan.
Ternyata Fir’aun tak dapat membasmi kutu-kutu itu. Meskipun telah mengerahkan bala tentaranya. Malah kutu-kutu itu bertambah banyak membuat orang menjadi gila.
Dan Fir’aun mendatangi N Musa AS dan berkata” Ya Musa, Ud’ulana Robbaka bima ‘ahida indaka la inkasyafta ‘anna rijzalanu-minanna laka wala nursilanna ma’aka banii Isrooila” أ¢â‚¬â€œ Artinya Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami pada Tuhanmu dengan perantaraan kenabian yang diketahui Alloh ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilankgan azab( banjir kutu itu )dari kami maka pasti kami akan beriman kepadamu dan membiarkan Bani Isroil pergi bersamamu.
Musa pun berdoa pada Alloh, kemudian atas perintah Tuhannya agar memukulkan tongkatnya sehingga kutu-kutu itu pun lenyap. Tetapi apa?
Fir’aun mengingkari untuk beriman kepada Musa dan Alloh SWT.
Lalu didatangkannya oleh Alloh katak hijau kelabu yang menjijikan diseluruh negri Mesir penuh dengan katak. Tidak ditadak didalam rumah atau pun diluar rumah katak katak berloncatan sangat banyaknya. Kembali Fir’au di demo rakyatnya yang takluk padanya. Meminta kalau memang Fir’aun itu tuhan maka agar mengusir katak-katak yang membanjiri negeri nya. Fir’aun kewalahan, maka dating lah ia pada Musa dan meminta menghilangkan adzab berupa katak=katak yang meraja lela dan jika bias dikabulkan maka Fir’aun beserta bala tentaranya akan beriman pada Musa.
Setelah Musa mengabulkan permintaan Fir’aun dengan berharap Fir’aun sungguh-sungguh mau beriman pada Alloh, maka dipukulkan Tongkat nya Musa ke katak-katak yang membanjir itu seketika katak=katak itu menghilang atas izin Alloh.
Fir’aun tetap ingkar, tidak beriman pada Musa. Maka Allopun mendatangkan banjir belalang, banjir darah dan juga TAUFAN. Secara berulang Fir’aun tetap tidak mau mengakui kenabian Musa meskipun telah berulang kali menunjukan Mukjizat Tongat untuk mengusir Banjir Belalang, Banjir Darah dan angina Taufan.
Dan akhir Alloh pun menetapkan nasib Fir’aun laknatulloh harus ditenggelamkan di laut bersama pasukannya.
Disini juga Tongkat Nabi Musa As, atas perintah Alloh membuat air laut terbelah menjadi 12 jalur dan menjadi dapat dilalui dengan berlari oleh Nabi Musa As dan 12 suku bani Isroil. Begitu banyak nikmat pertolongan Alloh atas bani Isroil melaui Nabi Musa As.
Bani Isroil telah diselamatkan dari penindasan Fir’aun, tetapi Bani Isroil banyak tidak bersyukur.
Maka dimulailah awal mula Alloh memerintahkan Nabi Musa As. untuk menemui Hamba Alloh yang kemudian dikenal oleh kita sebagai Khidir.
Latar Belakang Nabi Musa As. Diperintah Alloh untuk Bertemu Nabi Khidir As.
Ketika Nabi Musa As atas perintah Alloh berkhutbah dihadapan 12 suku Bani Isroil sebagaimana tertulis dalam Qur’an, ” Wahai Bani Isroil, ingatlah kamu semua akan nikmat-nikmat Alloh yang telah Alloh nikmatlan atas kamu semua? Dan Kami melebihkan atas kamu kelebihan dari umat-umat yang lain.” (Al baqoroh/47)
Sebenarnya nikmat yang mana saja yang mesti diingat oleh bani Isroil? Diantara nikmat itu adalah :
Pembebasan Bani Isroil dari perbudakan, penindasan dari Fir’aun, ini adalah nikmat terbesar, nikmat kemerdekaan bani Isroil.
Yang kedua, Bani Isroil mesti ingat waktu dikejar-kejar Fir’aun bala tentaranya, maka atas izin Alloh melalui tongkat Nabi Musa As, laut pun terbelah 12 setelah dipukul oleh Nabi Musa dengan Tongkatnya.
Yang ketiga, Bani Isroil mesti ingat atas nikmat di saat kelaparan kemudian atas permintaan seeorang diantara mereka agar meminta pada N Musa untuk mendo’a agar Alloh mendatangkan makanan dari langit. Kemudian kelaparan mereka tertolong makanan yang didatangkan dari langit atas izin Alloh.
Yang ke-empat yaitu Nikmat bagi Bani Isroil ketika mereka kehausan tak ada air maka dengan Tongkat Nabi Musa As. Dipukulkan ke BATU besar memancarlah mata air dua belas sehingga masing masing suku medapatkan satu sumber.
Bagi kita apakah kisah Nabi Musa As. Memukul batu dengan sajaroh/tongkatnya itu hanya sekedar cerita masa lalu tanpa pelajaran yang dapat dipraktekan?
Simbol apakah Tongkat Nabi Musa As itu bagi kita?
Perlambang apakah BATU besar yang dipukul dengan tongkat bisa memancarkan AIR segar menyegarkan.
Disinilah fungsi Qur’an mesti kita praktekan, sebagai pelajaran, penuntun dan petunjuk bagi orang orang yang berfikir.
Ditengah-tengah khutbahnya Nabi Musa AS dihadapan Bani Isroil itu ada salah seorang yang bertanya kepada Nabi Musa AS, dengan pertanyaannya, sebagai berikut ” WAHAI NABI MUSA, SIAPAKAH ORANGNYA YANG PALING PANDAI SEKARANG INI?”
Di jawab oleh Nabi Musa As,” AKU LAH ORANG PANDAI DIATAS BUMI INI”
Dengan pernyataan Nabi Musa inilah ALLOH maha mendengar siapa yang berkata baik dengan dilahirkan maupun didalam hatinya.
Alloh langsung menegur Nabi Musa As. Dengan firmanNya,” MUSA, ANAA LI ABDAANI HUWA A’LAMU MINKAأ¢â‚¬آ¦”
Artinya :”Wahai Musa, Aku mempunyai hamba yang lebih pandai dari kamuأ¢â‚¬آ¦”
Seperti sengat petir di siang bolong Nabi Musa mendapat teguran Alloh, dan dengan tunduk berkata,” Dimanakah kami dapat bertemu hambaMu yang lebih pandai dari aku”.
Kemudian Alloh menjawab,” Hamba-Ku bisa ditemui disuatu tempat yang disebut MAJMA AL BAHROIN”.
Dari sinilah awal pencarian Nabi Musa AS untuk bertemu hamba Alloh yang lebih pandai dari nya yang kita kenal dengan Nama Nabi Khidir.

 

0 komentar:

Posting Komentar